Ga akan pernah ada kita. Yang ada hanya aku dan kamu, dan akan selamanya begitu. Mungkin ini semua bukan tentang menunggu, tapi lebih ke sesederhana bahwa aku bukan untukmu dan kamu bukan untukku. Tidak adil memang, tapi terkadang memang benar bahwa seseorang bisa saja ditakdirkan untuk saling mencintai, tapi bukan berarti mereka juga ditakdirkan untuk selamanya bersama. Orang akan datang dan pergi dalam kehidupanmu, namun akan ada yang tinggal selamanya disana. Dan orang – orang yang hanya sekedar ‘mampir’ dalam hidupmu tak selamanya menyakiti. Mungkin mereka ada untuk mengajarkanmu sesuatu, menyampaikan apa yang Tuhan ingin sampaikan padamu, atau bahkan sekedar untuk menemanimu. Cara mereka pun berbeda – beda, mungkin melalui pengkhianatan, ketidak pastian, dan patah hati. Mereka semua datang dan berbaris, telah dipersiapkan oleh Tuhan untuk membimbingmu hanya pada satu orang yang tepat, namun melalui proses pembelajaran. Kita semua akan diblender dalam satu campuran yang bernama kehidupan sebelum kita menjadi jus yang manis. Rasa sakit itu biasa, tapi untuk memaafkan rasa sakit dan terus berusaha berjalan, mungkin itu yang terhebat. Bersemangatlah, karena masa depan tak cukup jauh untuk kamu capai, tapi juga tak cukup dekat untuk kamu lihat dalam satu kedipan mata. Terkadang kita harus berlari, berjalan, atau bahkan merayap, namun yang jelas kita semua tak akan pernah melalui proses tanpa jatuh. Mungkin hanya sekedar batu sandungan, polisi tidur, atau bahkan tembok kokoh, hadapi saja. Untuk melalui tembok itu, mungkin tidak hanya dengan cara menghancurkan, kau bisa memanjatnya, melompatinya, atau bahkan menemukan jalan lain untuk melewatinya, yang jelas tak lagi berbalik badan. Karena hanya pengecut yang melakukannya. Yakini dalam hati bahwa kita terlahir untuk menang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar