Sabtu, 03 Maret 2012

Berharap Untuk yang Terbaik

Suatu ketika, ada seorang anak yg sedang mengikuti sebuah lomba balap mobil mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak FINAL. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yg dimilikinya. Semuanya buatan mereka sndiri, sebab memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Alex, mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, Mobil Alex lah yg paling tidak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

Tibalah saat yg dinantikan. FINAL kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka sekencang-kencangnya. Di setiap jalur linatasannya, telah siap 4 mobil, dengan 4 pembalap kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

Namun, sesaat kemudian, Alex meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yg bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata " Ya, aku siap".

Dorr..
Tanda pertandingan telah dimulai. Dengan 1 hentakan yg kuat, mereka mulai mendorong mobil mereka sekuatnya. semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. " Ayoo.. Ayoo.. Cepat.. Cepat.. Majuu.. Majuu..", begitu teriak mereka. Ahha.. sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Alex lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga dengan Alex. Ia berucap, dan berkomat kamit lagi dalam hati. "Terima kasih".

Saat pembagian piala tiba. Alex menuju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diberikan, Ketua panitia bertanya " Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada tuhan agar kamu menang, bukan?". Alex terdiam. " Bukan pak, bukan itu yg aku harapkan." kata Alex.

Ia lalu melanjutkannya, " Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain. Aku hanya bermohon pada Tuhan agar aku tak menangis jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendegar itu.Setelah beberapa saat, Terdengarlah suara gemuruh tepuk tangan yg memenuhi ruangan itu.

Renungan

Anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Alex, tidaklah bermohon pada tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Alex, tak memohon tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yg ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yg lainnya. Namun, bermohon kepada tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa agar diberi kemuliaan, dan mau menyadari kekurangannya dengan rasa bangga.

Mungkin, telah banyak waktu yg kita lakukan untuk berdoa kpada tuhan untuk mengabulkan semua permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta kepada Tuhan untuk menjadikan kita sebagai yg nomor 1, menjadi yg terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa kepada tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yg ada di depan mata. Padahal, bukankah yg kita butuh adalah bimbingannya, tuntunannya, dan panduannya ?

Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. kita serink lupa dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yg mau kita akui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yg berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng, dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hambanya yg shaleh.

Bonus kata motivasi:


Pernahkah kalian berteriak saat digunung.
Kalian pasti mendengar gema.
ya.
GEMA itu sama halnya sperti KEHIDUPAN.
gema memantulkan suara yg kita teriakkan.
begitu juga kehidupan.
KEHIDUPAN ADALAH PANTULAN ATAS APA YG KITA PERBUAT.
Hidup akan memberikanmu segala apa yg kau berikan kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar