Kamis, 23 Februari 2012

Bertengkar Dengan Indah


Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: “Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!”
Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati saat – saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat – saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi.
Kalau tahu etikanya, dalam bertengkar pun kita bisa mereguk hikmah. Betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan – pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa – basi tanpa emosi. Tulisan ini murni non politik, jadi jangan tergesa – gesa membacanya. Bacalah dengan sabar, lalu renungi dengan baik, setelah itu terapkan dalam keseharian kita.. Setuju? 
Suatu ketika seseorang berbincang dengan orang yang akan menjadi teman hidupnya, dan salah satunya bertanya: “Apakah ia bersedia berbagi masa depan dengannya?” dan jawabannya tepat seperti yang diharap. Mereka mulai membicarakan seperti apa suasana rumah tangga ke depan. Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala mereka bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah mereka pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalaupun harus bertengkar, maka:
1.      Kalau bertengkar tidak boleh berjama’ah, cukup seorang saja yang marah – marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama’ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika seorang marah dan yang lain ingin menyela, segera ia berkata “STOP. Ini giliran saya.” Ia harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum dan berkata dalam hati: “Kamu makin cantik kalau marah, makin energik..” dan dengan diam itupun kita merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi. “Duh kekasih.. Bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega. Maka di padang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu.”

2.      Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan  ungkit yang telah terlibat masa (maksudnya masa lalu kita). Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah.
Siapapun tidak akan suka bila dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran diantara orang yang masih mempunyai harapan hanyalah sebuah foreplay. Sedangkan pertengkaran antara dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.
Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya adalah ‘ungkapan rindu yang keras’. Tapi bila itu dikaitkan dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah ‘harapan ingin disayangi lebih tinggi’. Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan, “Sudah tidak suka lagi ya dengan saya?”, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups.. Saya telah membunuhnya, membunuh cintanya.
Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah. Marahlah, tapi untuk kesalahan semasa. Saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini.

3.      Kalau marah jangan bawa – bawa keluarga saya. Dengan isteri saya baru terikat beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Qur’an, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (QS. 53: 38 – 40)
Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba – coba. Begitupun dia, smenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di  dunia ini selain dia. Karenanya mengapa harus bawa – bawa barang lain ke kancah awal ‘cinta yang panas’ ini. Kata ayah saya: “Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak.” Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah – tambah dengan memusuhi mertua.

4.      Kalau marah jangan didepan anak – anak, anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orangtuanya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu kan bapak saya. Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar:

*Ibu: “Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu?!”

*Bapak: “Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda?!”

*Anak: “.........yaaa...... Ibu saya babu, bapak saya kuda... Terus saya ini apa???”

Kita harus berani berkata: “Hentikan pertengkaran!” Ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita?

5.      Kalau marah, jangan lebih dari satu waktu sholat, pada setiap tahiyyat kita berkata: “Assala-mu ‘alaynaa wa ‘alaa’ibaadilahissholiihiin”. Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba – hambaMu yang sholeh..
Nah, andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustaiNya, padahal nyawa kita ditanganNya.
Oke, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi.. marahlah setelah Shubuh, tapi jangan lewat waktu Dzuhur, atau Maghrib sebatas Isya.. Atau setelah Isya sebatas....?
Engg, sepertinya kita sepakat kalau setelah Isya sebaiknya memang tidak bertengkar.

6.      Kalau kita saling mencinta, kita harus saling memaafkan, tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah ‘proses belajar untuk mencintai lebih intens’.
Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki – maki.


Ini saja, semoga bermanfaat. Dengan ucapan syahadat itu berarti kiata menyatakan diri untuk bersedia dibatasi.

*Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar tapi bodoh*



A Thousand Road for A Slight Smile

Ga akan pernah ada kita. Yang ada hanya aku dan kamu, dan akan selamanya begitu. Mungkin ini semua bukan tentang menunggu, tapi lebih ke sesederhana bahwa aku bukan untukmu dan kamu bukan untukku. Tidak adil memang, tapi terkadang memang benar bahwa seseorang bisa saja ditakdirkan untuk saling mencintai, tapi bukan berarti mereka juga ditakdirkan untuk selamanya bersama. Orang akan datang dan pergi dalam kehidupanmu, namun akan ada yang tinggal selamanya disana. Dan orang – orang yang hanya sekedar ‘mampir’ dalam hidupmu tak selamanya menyakiti. Mungkin mereka ada untuk mengajarkanmu sesuatu, menyampaikan apa yang Tuhan ingin sampaikan padamu, atau bahkan sekedar untuk menemanimu. Cara mereka pun berbeda – beda, mungkin melalui pengkhianatan, ketidak pastian, dan patah hati. Mereka semua datang dan berbaris, telah dipersiapkan oleh Tuhan untuk membimbingmu hanya pada satu orang yang tepat, namun melalui proses pembelajaran. Kita semua akan diblender dalam satu campuran yang bernama kehidupan sebelum kita menjadi jus yang manis. Rasa sakit itu biasa, tapi untuk memaafkan rasa sakit dan terus berusaha berjalan, mungkin itu yang terhebat. Bersemangatlah, karena masa depan tak cukup jauh untuk kamu capai, tapi juga tak cukup dekat untuk kamu lihat dalam satu kedipan mata. Terkadang kita harus berlari, berjalan, atau bahkan merayap, namun yang jelas kita semua tak akan pernah melalui proses tanpa jatuh. Mungkin hanya sekedar batu sandungan, polisi tidur, atau bahkan tembok kokoh, hadapi saja. Untuk melalui tembok itu, mungkin tidak hanya dengan cara menghancurkan, kau bisa memanjatnya, melompatinya, atau bahkan menemukan jalan lain untuk melewatinya, yang jelas tak lagi berbalik badan. Karena hanya pengecut yang melakukannya. Yakini dalam hati bahwa kita terlahir untuk menang :)






Jumat, 02 September 2011

About Daddy

It’s been 15:31 since you left me. I know.. I know you’re feeling alone Dad. I can see it right from your eyes. I really wanna do something. Anything. That can make you happy. I miss the times when you lift me up ang swing me on the air. You really know how to make fun without making me scared. I miss the way you’re telling me stories before I go to sleep, miss every good things you’ve been teaching me and let me know the difference of ‘good’ and ‘bad’ and what things I should do when im afraid to take decisions. You never tell me the answers of anything when I ask you, but you always showme  the ways, you’ve been always guiding me. You’re the best daddy, the best teacher, the best friend and the best listener I ever had. I always have the strength though when I feel weak inside, cause I know I always have you on my back and your support. You never hit, harsh, or do bad things when you’re in anger. Because I know you never want me to do the same things later when I have children. But you gave me the best thing that money can never worth it, that’s your advice. It’s amazing how a person can be wise when he’s in anger or in an unhappy mood. You never let me to get anything easily, you’ve taught me to be a hard worker, you always want me to be your best daughter. Someday I might be the queen of my future husband, but I know I’ll always be your little angel. You’re always on time, in any promises or appointments you’ve made. You’ll say no when you cant really fulfill it. You always forget what you want to buy me what I need, because you know how to manage. You’ll always be happy to buy me foods after work, I still remember the night when we had it together, you told me anything and what you did all day. It’ll always be great things to hear. You never complain anything to do the things to help me, you never want to show me it though you’re probably tired. Cause I know you always want to do the best for your daughters. You always tell me to dream, because that where the power is. You teach me how to love, but not how to stop. That’s why I cant stop loving you. I might have boyfriend or husband someday, but you’ll never always be replaced. You have your own special place called heart. You’re in the heart of your daughters, our big fams and your best fellas.

Rabu, 06 Juli 2011

Kata - kata Mutiara didalam Kartun Spongebob

1.      Pengetahuan tidak dapat menggantikan persahabatan. Aku (Patrick) lebih suka jadi idiot daripada kehilanganmu (Spongebob).



2.      Spongebob: “Apa yang biasanya kau lakukan saat aku pergi?”

Patrick : “Menunggumu kembali..”



3.      Saat Spongebob menjadi kaya dan melupakan patrick juga teman – teman Spongebob yang kaya pergi dari Spongebob, Spongebob memohon kepada Patrick, dan Patrick berkata, “Kalau uang bisa membuatku melupakan sahabat terbaikku, maka aku lebih memilih untuk tidak punya uang sama sekali.”



4.      Saat Patrick dituduh mencuri jaring ubur – ubur milik Spongebob, Patrick berkata, “Tak apa kawan.. Aku mungkin hanya bintang laut yang jelek. Lebih baik aku pergi dari Bikini Bottom. Ini, ambil saja barang – barangku. Tapi aku tak pernah mengambil jaringmu kawan..”



5.      Patrick berteriak : “AKU JELEK DAN AKU BANGGA!!!”
*Bukan.. bukan itu intinya. Tidak untuk membanggakan keburukan dirimu, tapi ambil sisi positifnya, bahwa bagaimanapun kita, seperti apapun kita, bersyukurlah. Karena kau tak pernah tahu siapa yang merasa bahagia hanya karena kamu ada disini, di dunia ini.. J



6.      “If you’re telling someone a secret, it is no longer a secret.”



7.      Ketika Spongebob ingin menjadi anggota Jelly Spotter yang sangat terkenal dan sangat ambisius untuk mendapatkannya, meskipun itu harus mengorbankan harga diri Spongebob dan melukai hatinya sendiri, Patrick berkata:
“Pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat.”



8.      Ketika itu orangtua Patrick hendak datang untuk menjenguk anaknya. Tapi Patrick takut dikatai bodoh oleh orangtuanya. Demi Patrick, Spongebob rela untuk berpura – pura menjadi orang bodoh agar orangtua Patrick tidak mengatakan bahwa anaknya bodoh. Lalu Patrick berkata pada Spongebob, “Teman adalah kekuatan.”



9.      Spongebob ingin belajar mengemudi untuk mendapatkan SIM dan melihat ia tak bisa mengendalikan kemudinya berulang kali, Mrs. Spuff berkata, “Seharusnya kau belajar berjalan dulu, Nak. Barulah kau bisa berlari.”



10.   Ketika Spongebob mencari spatula baru, lalu dia mendapatkan spatula emas, tapi spatula emas tersebut tidak menuruti perintah Spongebob hingga pada akhirnya Spongebob kembali pada spatula lamanya, lalu Spongebob berkata, “Ternyata semua yang berkilau itu belum tentu emas.”

Hati yang Sempurna

Pada suatu hari seorang anak SMP tidur lalu bermimpi. Dalam mimpinya, seolah-olah setiap orang bisa melihat bentuk hati di dada orang lain termasuk hatinya sendiri. Sekilas, ia sangat mengagumi dan terheran-heran dengan suasana ini. Lalu, anak SMP itu mengalihkan pandangan ke dadanya sendiri, ia sangat bangga ketika melihat hatinya berbentuk merah jambu utuh dan berkilauan. “Hati yang sempurna” katanya, “Tak bercacat dan tak bernoda”.

Lalu ia melangkahkan kakinya keluar. Ia mulai mengamati hati orang-orang di sekitarnya. Ada yang terpancar indah seperti miliknya, ada yang terdapat luka, ada yang besar, ada yang kecil, dan sebagainya. “Wow, luar biasa…” katanya lagi. Si anak SMP makin yakin bahwa hatinyalah yang paling sempurna karena ia tidak melihat ada hati yang lebih indah dari miliknya.

Pandangan si Anak SMP terpaku saat melihat seorang wanita tua yang menggunakan penutup kepala. Wanita tua itu hampir tidak kelihatan wajahnya. Wanita tua itu berhati sangat besar tetapi tak berbentuk. Anak SMP itu heran kenapa banyak sekali lubang yang ternganga di hati orang itu. Ia berjalan mendekat ke arah si wanita tua dan bertanya kepadanya.

“Kenapa hatimu seperti itu? kenapa tidak berbentuk sempurna dan indah seperti milik saya?” Katanya setengah pamer.
Jawab wanita itu, “Mungkin karena kamu masih SMP dan belum terlalu memahami dunia.”

Wanita tua melanjutkan, “Setiap saya mencintai seseorang, aku mencongkel hati ini dan kuberikan padanya. Begitu pula jika saya menolong orang, selalu ada serpihan hati yang kubagi pada orang itu. Dulu, saat saya masih muda dan bergaul dengan banyak sahabat, hati saya teriris-iris karena harus ku bagi pada banyak sekali teman. Saat saya mulai menikah dan punya anak, hati saya hampir habis tersayat-sayat untuk memahami suami dan mengasuh anak.”

“Tetapi, ada suatu saat di mana orang-orang juga mulai membagi hati pada saya. Mereka juga belajar mengiris hatinya untuk menutup setiap luka di hati saya hingga bertumpuk-tumpuk, itulah sebabnya kenapa hati saya beberapa kali lipat lebih besar dari hatimu, sekalipun tidak berbentuk lagi. Memang, tidak semuanya mau berbuat demikian, itulah sebabnya kenapa masih banyak sekali lubang menganga di hati ini. Sekarang, hati siapa yang lebih indah? hatiku atau hatimu?”

Si anak SMP tertegun untuk sekian lama. Ia mulai menyadari bahwa hati wanita tua itu jauh lebih sempurna dari hatinya. Luka, cacat, dan banyaknya tambalan di hati wanita itu justru menjadikannya lebih indah dan lebih besar dari miliknya. Setiap lubangnya seolah berbicara tentang cinta dan ketulusan di kehidupan yang dijalaninya. Sejenak, si anak SMP mulai mengamati wajah wanita tua. Ia terperanjat ketika wanita tua itu ternyata ibunya sendiri.

5 fakta menakjubkan tentang adzan (Subhanallah)

Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung “Kekuatan Supranatural”

Ketika azan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah shalat berjamaah.

2. Asal Mula Yang Menakjubkan:

Pada jaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan kurang cocok.

Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.

3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa2 Penting:

Adzan Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting. Ketika lahirnya seorang Bayi, ketika Peristiwa besar .
Peristiwa besar yang dimaksud adalah

- Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah. Lalu Bilal Mengumandangkan Adzan Diatas Ka’bah

- Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.

4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan:

Sejak pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari . berarti 1500 tahun X 356 hari= 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam saat ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2 juta muadzin saja.

Hasilnya = 534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000

5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang

Begitu fajar fajar menyingsing di sisi timur Sulawesi, di sekitar 5:30 waktu setempat, maka adzan subuh mulai dikumandangkan. Ribuan Muadzin di kawasan timur Indonesia mulai mengumandangkan tauhid kepada yang Maha Kuasa, dan risalah Muhammad saw.

Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.

Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya. (eramuslim)

Maa syaa Allah Laa quwwata Illa Billaah

source : kaskus.us

Ternyata Ide Pembuatan Facebook Sudah "Teramalkan" dalam Qur'an Sejak 14 Abad yang Silam

Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.
Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.

Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. Ana pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.

Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.

Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ana ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘senjata’ untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS ‘menyerupai’ sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”

Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan alquran. Coba antum buka Al-Baqoroh ayat 23 ‘dan jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,’ dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat alquran tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya ‘dan sungguh Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan’ Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.

Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.

Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ana belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ana gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ana dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam ‘meramal’ masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.

Ilmi melanjutkan “surat al-lahab" contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.
Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.”

“Ah itu mah ana dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi antum?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ana kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ana bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ana akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “Antum tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.

Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba antum buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21 ‘Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.’ Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah Al-Fisbukiyyah secara umum. Coba antum liat wirid-wirid mereka. Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ana belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status ‘lagi roka’at dua nih’ naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi. Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan ‘apabila dapat kebaikan maka ia kikir.’ Ana rasa betul ayat tersebut. Coba antum hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.”

“Ah, antum iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ana rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ana tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.

Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi.
Diskusi kali ini pun berkahir seiring dikumandangkannya adzan maghrib sebagai pertanda masuknya waktu sholat maghrib..

Taken from: Group MT SMALA Bpp